sebenarnya pernah kami ulas pada posting terdahulu, mengingat penting penggunaannya terkait safety ride kala bersepeda, kami mengulasnya kembali untuk Sobat Cyclist. Kadang timbul pertanyaan di benak kita " gowes Sepeda aja make helm!".
Memang sebagian Sobat cyclist sendiri sering merasa kurang nyaman ketika memakai helm.Padahal sejatinya helm itu adalah pelindung kepala.Helm adalah pertahanan pertama kepala kita ketika terjadi benturan,krn dgn memakai helm benturan tersebut dapat diredam dan resiko cedera pada kepala dapat diminimalisir. Selain pertimbangan fungsi (utilitas), sah-sah saja Sobat menyelaraskan dengan jenis sepeda dan gaya bersepeda Sobat, berikut TIPS MEMILIH HELM SEPEDA.
A. Pilih Jenis Helm yang sesuai dengan Aktivitas Gowes.
Jenis sepeda saat ini beragam – misalnya Roadbike, Mountainbike, maupun yang lebih extreme dan membutuhkan proteksi lebih seperti BMX, Freeride dan downhill. Nah, terkait hal ini, rancangan desain helm untuk tiap jenis aktivitas gowes tersebut pun berbeda.
Pengguna roadbike – misalnya – lebih cenderung memilih helm yang ringan dan berbentuk aerodinamis,di mana berat total dari sepeda dan asesorisnya diusaha kan seringan mungkin. Termasuk helmnya!.
Sementara untuk aktivitas Mountainbike lebih mengedepankan helm yang bisa melindungi kepala dari benturan terhadap benda-benda natural sepanjang perjalanan, misal: ranting pohon, bebatuan sepanjang trek dsb. Pilih yang ada visornya untuk melindungi mata anda dari silaunya sinar matahari ataupun benda-benda kecil yang dapat setiap waktu bisa ‘membentur’ bagian kepala dan wajah.
Sebuah helm full-face dibutuhkan bagi cyclist dengan aktivitas yang lebih extreme, misal: jenis bersepeda freeride, dirtjump, downhill.
Ada fungsi tambahan pada jenis helm sepeda full face, terkait fungsi melindungi cedera di area dagu jika anda terjatuh cukup serius.
B. Pilih Ukuran yang Cocok
Walaupun Helm yang tersedia di pasar saat ini dijual dalam beragam ukuran dan dilengkapi dengan strap yang adjustable, namun mengukur helm yang paling benar adalah datang langsung ke tokonya. Anda tentu saja masih bisa menitip ke teman dengan memberikan informasi lingkar kepala anda, namun jangan hanya mengandalkan ukuran S,M, L dan XL saja. Ukurlah keliling kepala – lingkar terbesar berada 2cm di atas alis.
Helm harus terpakai pas di kepala tapi tidak terlalu kencang hingga membuat kepala anda pening. Helm bisa dianggap pas untuk anda kalau pada saat digunakan, akan duduk dengan manisnya sekitar 2 cm di atas alis.
Kalau sudah mendapatkan ukuran yang pas, coba geser helm ke kiri kanan Jika bergeser terlalu banyak, kencangkan sizing ringnya yang biasanya berada di helm bagian belakang.
Coba geser ke depan dan belakang, jika bergeser terlalu banyak, lakukan adjustment di chinstrapnya – jika strap masih terlalu panjang – padahal susah mencapai adjustment maksimalnya, cobalah helm yang ukurannya lebih kecil.
C. Perhatikan Juga Soal Aspek Gaya
Aspek gaya yang dimaksud, semisal memilih warna helm yang matching dengan warna frame sepeda.
D. Jangan pernah beli helm bekas
Kemampuan Foam dalam meredam benturan lama kelamaan menurun seiring waktu dan juga akan terdeformasi jika sudah pernah terbentur. Jangan pernah beli helm bekas walaupun tampilan casing luarnya masih bersih dan mengkilat. Anda tidak pernah tahu apa yang sudah pernah terjadi.
Dan ingat bahwa helm sepeda ini juga punya masa kadaluarsa lho!
E. Pastikan Helm yang Sobat Pakai Bersertifikasi
Nah, yang terakhir dari TIPS MEMILIH HELM SEPEDA ini adalah Pastikan helm Anda memiliki sertifikat CE/Snell/CPSC (Consumer Product Safety Commision). Jika tidak ada label standar keamanan, jangan gunakan helm tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar